I do believe in God's plan

Sudah tiga resolusi tahun ini yang berhasil saya coret.

as i grow up i made some plans for my self start from the early of 2013. and one of them was a big one. kata orang, kalo mau berhasil memperjuangkan cita-cita, caranya dimulai dengan menulis mereka. and i did so. waktu itu saya masih SMA dan cita-cita terdekat saya tentu saja jenjang kuliah. jadi, saya tulis saja rencana-rencana sampai saya tamat SMA dan masuk kuliah beserta target-target yang ingin saya capai.

saya ingat, waktu itu di masa-masa awal saya ikut bimbel dan mereka mengadakan tryout. terserah bagi yang lain, tapi saya tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan tryout itu. saya jadikan itu sebagai ajang uji coba dan mengetes kemampuan saya sendiri. saya tidak mau nyontek walaupun itu hanya tryout dari bimbel. tapi ranking saya masih kisaran halaman dua sampai halaman tiga dari belakang. saya tidak puas, maka saya targetkan saya harus ada di halaman pertama sampai halaman kedua lembar ranking saja. dan perlahan lahan, ranking saya bisa berangsur naik sesuai target. begitu pun yang di sekolah, beberapa kali target ranking dan nilai saya tercapai waktu itu.

tentu saja saya senang. but what was matter, cita-cita besar saya yang justru nggak kesampean. saya gagal di jalur pertama penerimaan mahasiswa baru. saya kalap. jatuh, sedih sekali rasanya. pernah sampe mata saya bengkak nggak bisa melek dengan benar (sounds alay but true). minder juga iya. pokoknya sedih sekali. tapi saya tau hidup nggak akan berhenti karena kegagalan itu. bersama doa dan dukungan orang-orang di sekitar saya, saya bangkit dan berlari lagi. walaupun sesekali kesedihan masih muncul, saya meyakinkan diri saya bahwa saya sanggup dan kuat.

singkat cerita, setelah bermacam-macam perjuangan jatuh bangun, ternyata pada akhirnya cita-cita itu harus dicoret. apa yang saya capai, berbeda dengan yang saya tuliskan. bukan berarti saya menyerah. saya hanya percaya setiap orang punya jalannya masing-masing. saya sudah berusaha sekuat tenaga, dan saya sudah berdoa. entah, memang masih kurang, atau memang itu bukan jalan saya. saya hanya percaya bahwa saya tidak bisa memaksakan keinginan saya. saya punya Tuhan yang mengatur segalanya, dan segalanya akan indah pada waktunya. saya juga ingin bersyukur atas apa yang telah saya capai.

cause I do believe in God's plan

akhirnya saya tetap pada pilihan saya dan mulai menulis mimpi, rencana, serta target-target baru.

sayangnya bukannya terealisasi, saya malah mencoret dua dari rencana dan target baru saya itu. tentu saja saya sedih, karena keduanya juga saya rencanakan untuk jangka panjang. dan tentu saja saya masih sedih, karena salah satunya baru saja terjadi. ini berkaitan dengan kehidupan sosial saya, tapi tak perlulah saya jelaskan detilnya kegagalan macam apa kali ini. lalu, saya kembali menguatkan diri saya seperti apa yang saya lakukan kala itu. dan lagi-lagi, saya hanya bisa tidak menyerah dan mulai membuat target baru.

still, I just could believe in God's plan

sayang sekali saya harus mencoret target saya, bukannya menorehkan checked sign di sebelahnya. semoga target-target saya selanjutnya dimudahkan dan bisa tercapai dengan lancar.

Comments

  1. Lebih baik targetnya jangan dicoret, melainkan di modifikasi jalan untuk pencapaiannya agar kelak di masa depan anda tetap bisa meraihnya. And of course don't forget to "menorehkan checked sign". I think it was said not to give up.

    Tentang mata berkaca ? lucu juga.. hahahaha..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts